Dihalau Aparat, Warga Nekat Tarik Paksa Kapal Imigran Rohingya ke Darat

Warga memutuskan untuk menarik kapal yang bermuatan 94 warga Muslim Rohingya ke bibir Pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (25/6/2020).

AV – Aceh Utara: Tak kuasa melihat penderitaan warga etnis Rohingya yang masih berada di atas kapal, sejumlah warga memutuskan untuk menarik kapal yang bermuatan 94 warga Muslim Rohingya ke bibir Pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (25/6/2020).

Sebuah boat nelayan berukuran kecil, Kamis sore, bergegas merapat menghampiri kapal KM Nelayan 2017.811 yang menampung warga Rohingya di tengah laut. Delapan orang warga setempat yang menaiki boat nelayan pancing itu, secara perlahan menarik kapal yang berukuran besar.

Sementara, di bibir pantai ratusan warga telah menunggu untuk menyambut para pengungsi yang terusir dari negaranya itu. Penarikan kapal pengungsi itu sebelumnya sempat dicegah oleh aparat keamanan yang berada di lokasi. Namun, warga tak menghiraukan larangan tersebut.

Setelah kapal mendekati pantai, warga ramai-ramai menarik tali agar kapal merapat persis di bibir pantai. Satu-persatu anak-anak pengungsi Rohingya yang tampak lusuh itu diturunkan dari atas kapal.

Perasaan haru dan bahagia tampak dari raut wajah anak-anak pengungsi Rohingya. Mereka bahagia, akhirnya dapat menginjakkan kakinya di daratan setelah sekian lama berada di laut lepas.

Proses evakuasi warga Rohingya terus berlanjut. Kali ini giliran pengungsi perempuan yang diturunkan dari atas kapal. Sementara, sebagian warga lainnya terus menarik tali, agar kapal tidak terseret ombak. Beberapa pengungsi juga tampak ikut menurunkan barang bawaan mereka yang dikemas dalam kantung plastik maupun karung.

Sejumlah anggota polisi dan TNI yang ada di lokasi hanya bisa melihat aksi warga ini. Mereka tak bisa berbuat banyak. Setelah pengungsi diturunkan dari atas kapal, mereka dikumpulkan di bibir pantai yang telah diberi garis pembatas agar dapat memisahkan warga dengan pengungsi.

Tampak raut wajah beberapa pengungsi Rohingya ini menangis saat mereka dikumpulkan di tepi pantai. Sementara beberapa warga setempat terus berkoordinasi. Tak lama berselang, mereka akhirnya dipindahkan ke pondok milik pedagang di lokasi wisata Pantai Lancok.

Haripun semakin sore. Di tengah guyuran hujan para pengungsi ini masih berada di pondok yang sebagian atap rumbia mulai bocor. Itu semua dilakukan warga setempat karena mereka tidak tega melihat kondisi warga Muslim Rohingya itu.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara berencana menarik kembali kapal manusia perahu itu ke luar wilayah Indonesia.

“Keputusan kita mereka tidak di bawa ke darat. Setelah kita pasok logistik, kemudian mereka akan kita dorong kembali keluar wilayah NKRI dengan dikawal kapal dari Angkatan Laut,” kata Komandan Korem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf. Sumirating Baskoro.

Sebelumnya, pengungsi yang terdiri dari 15 orang laki-laki dewasa, 49 perempuan dan 30 anak-anak diselamatkan oleh nelayan setempat saat kapal mereka nyaris tenggelam pada, Rabu (25/6/2020).

Setelah kapal mereka ditarik 4 mil dari perairan Seunuddon, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, para manusia perahu itu ditempatkan di atas kapal sekitar 200 meter dari pesisir Pantai Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara. (HS/ Foto-foto: Slamet Abdullah)