Kemenkes Dorong Negara Anggota G20 Bangun Kemitraan Ketahanan Sistem Kesehatan Global

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebut masyarakat perlu waspada dengan ancaman penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini, terutama di daerah dengan angka kasus Covid-19 yang tinggi, seperti di Provinsi Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Sulawesi Selatan. (Foto: Ist)

AV-Jakarta: Juru Bicara G20 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan pandemi COVID-19 telah memberikan pelajaran bahwa tidak ada orang yang aman sampai semua orang aman. Untuk mewujudkan keamanan bagi semua orang Kemenkes RI dorong negara anggota G20 bentuk sistem Kesehatan global.

“Kami mendorong negara-negara untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global,” katanya pada konferensi pers di sela agenda G20, Senin (20/6) di Yogyakarta.

Pembangunan sistem kesehatan global dilakukan dengan mensinergikan mobilisasi sumber daya keuangan dan kesehatan esensial. Pada saat yang sama, mengoptimalkan platform berbagi data genomik global yang dipercaya oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Mekanisme pembiayaan penting untuk membantu negara-negara yang membutuhkan selama masa damai, dan untuk menanggapi masalah kesehatan selama masa pandemi di masa depan.

“Kita perlu mendukung pembentukan dana perantara keuangan yang sesuai melalui pendanaan negara G20 dan gugus tugas kesehatan. Dana saja tidak akan cukup. Ke depan, kita harus membangun mekanisme untuk meningkatkan dan memobilisasi sumber daya sehingga penanggulangan medis darurat dapat diakses oleh semua negara saat krisis terjadi,” kata dr. Nadia.

Dikatakan dr. Nadia, perlu mengkonsolidasikan dan memastikan kemitraan multisektoral yang ada saat ini yang telah terjalin selama peristiwa epidemi dan pandemi utama yaitu Kelompok Koordinasi Internasional (ICG) tentang Penyediaan Vaksin, Kerangka Kesiapsiagaan Pandemi Influenza (PIP), ACT-Accelerator) menjadi lebih permanen.

“Kemitraan ini dapat membantu negara-negara secara efektif menangani pandemi di masa depan,” ucap dr. Nadia. (*)

 

Berita Lain: