Video: Napi Lapas Lhokseumawe Jago Bikin Tas, Hasil Kerajinan Mereka Mulai Dijual di Toko Souvenir

AV-Lhokseumawe: Menjalani masa hukuman di lembaga pemasyarakatan, tak menjadi halangan bagi napi untuk berkreativitas dan berkarya. Di Lapas Kelas II A Lhokseumawe, Provinsi Aceh, puluhan napi setiap harinya fokus menjahit tas bordir khas Aceh

Mereka begitu antusias belajar dan berkarya membuat kerajinan tas bordir, yang dibimbing langsung oleh petugas lapas.

Dalam sepekan, mereka mampu menghasilkan hingga 15 tas bordir, yang kualitasnya tak kalah dengan hasil kerajinan tangan professional.

Hasil karya warga binaan ini telah dijual ke sejumlah instansi pemerintah, maupun toko souvenir, dengan harga mulai dari Rp 30 hingga Rp300 ribu rupiah, tergantung motif dan kualitasnya.

Hasil penjualan tersebut nantinya akan dibagikan dengan warga binaaan untuk kebutuhan sehari-hari mereka, selama berada di dalam lapas.

“Kegiatan ini merupakan program pihak Lapas Kelas II A Lhokseumawe, untuk mempersiapkan warga binaan agar memiliki keterampilan saat bebas dan kembali ke lingkungan masyarakat,” kata Abubakar, Sasubsi Bimbingan Kerja, Lapas Lhokseumawe.

Nurlatifah, salah seorang warga binaan, mengaku memiliki keterampilan menjahit tas bordir Aceh sejak berada didalam lapas. Narapidana kasus narkotika itu berharap agar setelah bebas nanti, dirinya mampu membuka usaha menjahit, agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan terbebas dari perbuatan melawan hukum.

“Setelah bebas nanti, saya ingin membuka usaha menjahit,” sebutnya.

Selain pembuatan tas bordir motif Aceh, para warga binaan di Lapas ini juga diajarkan berbagai kegiatan lainnya, seperti pengelasan hingga pembuatan furniture, sebagai bekal keterampilan warga binaan saat bebas nanti. (Adul)

Berita Lain: