Masyarakat Aceh Diminta Jaga Kelestarian Hutan untuk Cegah Bencana

(dok: jkma-aceh)

AV-Banda Aceh: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas mengajak seluruh komponen masyarakat di Tanah Rencong agar menjaga kelestarian hutan, untuk mencegah terjadinya bencana seperti longsor dan banjir.

“Mari kita sama-sama menjaga hutan, dengan tidak menebangnya dalam skala besar yang merusak lingkungan,” kata Ilyas di Banda Aceh dilansir laman Pemprov Aceh, Selasa (15/2/2022)

Pusat Data dan Informasi (Pustadin) BPBA mencatat, banjir menempati urutan kedua bencana paling banyak terjadi di Provinsi Aceh sepanjang Januari 2022, yakni sebanyak 13 kali kejadian.

Sementara urutan pertama adalah bencana kebakaran permukiman dengan 15 kejadian. Angin puting beliung menempati urutan ketiga (5 kejadian), disusul longsor pada urutan keempat (6 kejadian).

Kemudian, bencana banjir disertai longsor menempati urutan kelima dengan 5 kejadian, disusul kebakaran hutan dan lahan 3 kejadian serta banjir bandang 1 kali kejadian.

Keseluruhan bencana itu mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, yang 5 orang di antaranya akibat terseret arus banjir dan 1 orang akibat kebakaran. Bencana ini berdampak pada 47.210 KK/152.499 jiwa, di mana 74.477 di antaranya harus mengungsi.

Pustadin BPBA juga mencatat, total kerugian secara keseluruhan yang disebabkan oleh semua bencana sepanjang Januari 2022 sebesar Rp49 miliar.

Ilyas mengungkapkan, tingginya frekuensi banjir di Aceh, terutama diakibatkan oleh semakin lajunya kerusakan hutan (deforestasi) yang menyebabkan bertambahnya degradasi hutan.

Sehingga, ucap Ilyas atau yang akrap disapa Abi, kemampuan hutan untuk menampung air hujan semakin melemah.

Ia mengatakan, BMKG pada awal 2022 memang sudah memberi peringatan tingginya frekuensi hujan di beberapa wilayah Aceh. “Namun bencana banjir juga bisa terjadi akibat perambahan hutan dan pembalakan liar yang tidak terkendali,” tuturnya.

Ditambahkan, banjir di Aceh merupakan akumulasi dari dampak kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di hulu maupun hilir.

Ia menilai pentingnya untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bencana banjir dan dampak yang ditimbulkan, serta bagaimana harus bersikap dalam menghadapi bahaya banjir. (FD)

Berita Lain: